SEUNG RI’S BIRTHDAY (Fanfiction)

-SEUNG RI’S BIRTHDAY-

=

-12 Desember-

Hye Soo’s POV

terdengar nyaring lagu V.V.I.P,kuraih HandPhone milikku yang ada di meja kecil samping ranjangku,seorang lelaki masih tertidur di sampingku,jam menunjukkan pukul 04.30 pagi, segera aku bangun dari ranjangku menuju box bayi milik malaikat kecil kami, Hye sung.
“Sepertinya tidurmu nyenyak sayang.” Bisikku sambil membelai rambut tipisnya.
Aku berjalan kembali ke ranjang.
“Seung-ahh irreona, Palli! Kau akan kerja kan?.” Kutepuk-tepuk wajahnya pelan, hari ini adalah hari kelahirannya aku ingin berikan kejutan untuknya, tapi nanti setelah dia pulang kerja.
“Aku masih mengantuk Hye, biarkan aku tidur 5 menit lagi, Nde?.” Aku kasihan melihatnya semalam dia pulang malam sekali,Kegiatannya bersama BIGBANG mempersiapkan come back mereka membuatnya kurang tidur.
“Baiklah Seung, aku mandi dan menyiapkan keperluanmu tapi sebelum jam 5 kau sudah harus di meja makan, oke?.” dia mengangguk, aku tersenyum melihatnya, suamiku sangat polos saat tidur.
Aku menyiapkan pakaiannya, sepatunya, tas serta isinya, yang tentunya sudah kuhafal. Setelah semuanya beres aku mandi dan memasak, tentu yang kumasak bubur untuk aegi ku, kalau untuknya aku sudah siapkan roti sandwich.
“bagaimana rasanya?.” tanyaku pada nampyeonku.
“masshita, kau memang sangat hebat, padahal dulu aku tidak mau sarapan hanya dengan roti, selalu nasi dengan macam-macam tambahannya.” katanya panjang lebar, lucu sekali padahal dia belum menelan isi mulutnya.
“telan dulu makananya, ini aku sudah siapkan apel.” ucapku menaruh apel yang sudah kutaruh di piring didepannya, kuhampiri aegiku,oh salah aegi kami.
“kau harus makan sayang.” kataku padanya, seung ri tersenyum melihatku menggendong Hye sung.
“biar aku yang menyuapinya.” apa dia tidak tau,dia kan harus bekerja.
“tidak usah kau harus bekerja.” kataku tersenyum padanya.
“oh ya, Hye-ahh apa kau ingat ini hari apa?.” tanyanya padaku.
“tentu, Saengil Chukkae Hamnida nae nampyeon!.” kataku mengecup pipinya sekilas.
“gumawo, kupikir kau melupakannya.” dia itu terlalu bodoh atau apa, mana mungkin aku lupa hari kelahirannya.
“sudah selesai? ayo kuantar kedepan, nanti kau terlambat.” aku berdiri sambil menggendong Hye sung.
“sini aku yg membawanya sampai depan.” katanya mengambil Hye sung dari pelukanku.
“baiklah.” kulepas Hye sung, dan kuambil tas dari lengannya.
“jangan pulang larut malam, aku akan memasakkan mu sup rumput laut.” kataku memandangnya.
“hanya itu? Aku mau yang lain.” sekarang dia merajuk seperti anak kecil.
“tidak mau, kau saja tidak libur, sangat merepotkan kalau aku sendiri yang menyiapkan.” aku berbohong, padahal aku berniat memberikan lebih, terlihat sekali dia kecewa.
“tapi ini kuberikan untukmu, khusus hari ini.” kataku akhirnya, aku tidak ingin membuatnya lesu saat bekerja.
Chu~
aku mengecup bibirnya sekilas, dia tertegun, ya karna baru kali ini aku yang memulai, biasanya dia yang melakukannya.
“sekarang berangkatlah, hati-hati dijalan,jangan mengebut.” kataku mengambil Hye sung dari pelukannya.
“Aku kan pulang cepat, masak yang enak ya.” dia tersenyum lalu masuk ke mobil Ferrari merahnya.
***

sekarang aku dan Hye sung ada di salah satu pusat perbelanjaan, menuju toko kue.
“Selamat datang Nona ada yang bisa kubantu?.” seorang wanita muda menghampiriku.
“aku mau beli Kue Tart untuk suamiku, adakah yang cocok untuknya?.” tanyaku padanya sambil mengedarkan pandangan ke kue-kue yang ada disini.
“dia seseorang yang bagaimana? Bukankah sebaiknya kau membuatnya sendiri? Bisa kau beli bahan-bahannya disini.” ya benar ucapan pelayan itu, aku akan membuatnya sendiri.
“baiklah, bisa kau berikan aku semua bahan yang diperlukan, dan tentu saja buku resepnya, gumawo.” kataku tersenyum.
***

dering lagu dari HandPhoneku membuatku berhenti membuat kue.
“yoboseyo?.” kataku aku mendekat ke sofa melihat malaikat kecil yang ada di roda itu tidur dengan nyaman.
“hye soo-ahh apa kau tidak ingin ikut merayakan ulang tahun suamimu? Disini kami sedang merayakannya.” suara Bom unnie terdengar lesu, ada apa ya?.
“ani, aku sedang sibuk mengurus rumah dan Hye Sung.” jawabku.
“ayolah kesini, itu bisa dikerjakan nanti, aku jengkel disini model-model itu mengganggu member BIGBANG termasuk Seung Hyun oppa.” haha ternyata dia cemburu dengan model.
“Iya begitu juga dengan Ji Yong, kau tau kan Ji Yong itu mudah digoda, aku takut dia berpaling Hye Soo-ahh.” rengek Dara unnie.
“kalian ini seharusnya kan kalian yang menjaga Seung Ri untuk Hye Soo, bagaimana sih, lihat saja Minzy dia baik-baik saja melihat Daesung bersama model itu.” terdengar CL unnie memarahi Dara dan Bom unnie.
“Yak, aku kan sedang marahan dengan Daesung Oppa, jangan diungkit-ungkit.” teriak Minzy unnie.
“Mianhe unnie aku tidak bisa, lain kali pasti aku kesana.” kataku, kudengar helaan nafas seseorang disana, tapi sepertinya bukan wanita,sepertinya seseorang yg kukenal seperti seung ri, ya sepertinya.
“baiklah, lain kali kau harus kesini, ingat ya.” kata Bom unnie. Klik.. Kututup sambungan itu.
Aku dulu juga sempat membuat mereka cemburu, tp aku cepat-cepat memilih seung ri,tentu saja aku tidak ingin mereka membenciku, sekarang Bom, Dara, dan CL unnie sudah menikah tapi mereka masih menunda untuk mempunyai anak dengan alasan karir tentunya, sedangkan Minzy masih masa tunangan. Dan tentunya pasangan mereka adalah yg tadi mereka bicarakan.
Kulanjutkan kegiatan menyiapkan pesta kecil untuk menyambut seung ri, meja makan sudah kutata dengan lilin yang belum dinyalakan, pita dan bunga-bunga sudah siap ditempatnya, aku sudah menyiapkan beberapa kado diantaranya Jam tangan pasangan yang waktu itu ingin ia belikan untuk kami tapi kubilang tidak usah.
“akhirnya selesai juga.” kutatap kue tart buatanku, memang tidak sebagus buatan toko terkenal tapi aku membuatnya dengan cinta.
***

dimana ya nae nampyeon, aku sudah menunggunya sejak tadi gundae belum ada tanda-tanda dia pulang, Hye Sung sudah kutaruh di Box bayinya sejak 2 jam lalu sekarang sudah lewat jam 10, mungkin sebentar lagi.
***

Seung Ri’s POV

seharian ini aku lesu sekali, mungkin karna dihari lahir ku ini anae-ku sendiri sama sekali tidak merayakannya, bahkan tidak bahagia kelihatannya, tapi seharusnya aku pengertian, bukankah dia juga kerepotan menjaga malaikat kecil kami.
“Hye-ahh aku pulang.” teriakku dari depan pintu,biasanya selarut apapun aku pulang dia membukakanku pintu, tp lumayan lama aku menunggu belum ada langkah kaki mendekat, kubuka saja pintunya dengan kunci cadangan yang selalu kubawa.
“gelap sekali, dimana Hye?.” bukankah dia tidak suka gelap? Kenapa semua lampu mati seperti ini?.
“Hye-ahh?.” panggilku sambil menyalakan lampu, banyak sekali bunga dan pita. Astaga dia.. Dia menyiapkan ini untukku?. Aku melanjutkan langkahku keruang tengah dan mendapatinya tertidur di sofa, kulihat meja makan, banyak sekali makanan dan ada Kue Tart warna coklat, disampingnya ada note kecil.

“Ini aku buat khusus untukmu, maaf kalau rasanya aneh, tapi kuharap kau dapat merasakan cintaku ya.”

Hye-ahh mianhe, aku sengaja pulang telat karna kupikir kau juga tak akan peduli, maaf membiarkanmu menungguku.
***

aku menggendongnya ke kamar, semua makanan sudah kutaruh dikulkas. Kulihat malaikat kecil kami, dia bangun ternyata.
“hai sayang, kau baik-baik saja?.” kubelai lembut wajahnya, kulihat dia tertawa, tawanya membuat semua rasa lelahku hilang, besok aku akan bilang pada TOP, GD, dan SOL hyung kalau punya aegi itu sangat menyenangkan.
“kalian akan senang besok, sekarang tidurlah ya,sayang.” katakku, aku kembali ranjang, kulihat tetesan air mata dipipi Anae-ku, kenapa dengannya? Apa dia sangat kecewa denganku sampai menangis dalam tidurnya?.
“mianhe, aku telah melakukannya.” ucapku menatap wajahnya yang sedang tidur, kurasa sebaiknya aku tidur di sofa malam ini.

Hye Soo’s POV

aku serasa dipelukan seseorang, nuguseyo?
Ditaruhnya aku diranjang, ahh ternyata seung ri, dia sudah pulang, aku mencoba tidur kembali karna aku sangat lelah.
“hai sayang, kau baik-baik saja?.” suara seung ri, dia menelpon siapa? Aku tidak bisa melihatnya karna lampu redup dan satu-satunya lampu yg menyala dikamar ini ada disampingku.
“kalian akan senang besok, sekarang tidurlah ya,sayang.” apa maksudnya? Apa dia menelpon model itu? Kuharap kau masih setia padaku seung, anae-mu yang membosankan ini.
Kurasa dia mendekat aku menutup mataku aku hendak menghapus air mata tapi takut akan membuatnya sadar aku terbangun.
“mianhe, aku telah melakukannya.” katanya lagi.
***
-13 desember-

Pagi ini aku bangun telat sepertinya,aku melihat seung ri tidur di sofa kamar kami, bahkan dia sudah tidak mau tidur seranjang denganku?.
Kuhampiri box Hye Sung. Dia baik-baik saja menggeliat seperti akan terbangun kubelai wajahnya kemudian dia kembali tertidur. Sekarang aku menuju tempat nampyeon-ku tidur,dia tidak memakai selimut, pasti kedinginan.
“babo! Kau pasti kedinginan.” kataku pelan agar dia tidak terbangun, aku memakaikannya selimut lalu beranjak, menuju toilet, tapi kurasakan sebuah tangan menangkap lenganku.
“sudah bangun?.” tanyaku tanpa menoleh, aku harus lupakan yang semalam kalau tidak pasti air mata ini keluar lagi.
“mianhe Hye-ahh, aku janji akan jujur dan menepati janji padamu.” katanya memelukku dari belakang.
“aku tak apa Seung, tenanglah aku tidak marah.” aku mencoba berbalik.
“kau sangat-sangat-sangat pengertian, sungguh aku benar-benar orang yg tidak bisa berterima kasih.” katanya, sebaiknya aku tanyakan yg semalam.
“Seung semalam kau bicara dengan siapa, aku seperti mendengar kau mengucapkan sesuatu.” kataku tanpa menatapnya.
“denganmu.” dia berbohong atau?.
“bukan sebelum itu, ketika kau menjauh dari ranjang.” kataku sedikit gugup.
“kau terbangun ya? Itu aku sedang bicara pada Hye Sung.” jawabannya membuatku kaget, tp dia kelihatannya sangat jujur.
“memangnya kau pikir aku bicara dengan siapa?.” tanyanya, aigo bagaimana ini? Mana mungkin kubilang aku curiga dia menelpon model itu?.
“ahh, aniyo, kukira kau menelpon.. Eum.. Mod..model itu.” sudahlah setidaknya aku jujur.
“hahaha, aku hanya mencintaimu Hye-ahh, kau ternyata bisa cemburu juga ya? Tp aku senang itu tandanya kau perhatian padaku, hehe.” dia kembali memelukku, sambil terkekeh.
“aishh sudahlah, jangan mentertawaiku begitu.” kau bisa bayangkan, cemburu dengan darah dagingku sendiri? Oh sangat gila.
“oh ya, kue nya belum kucoba, tp sudah kutaruh di kulkas ayo kita makan sekarang!.” dia mencoba menarikku tp kuhentikan.
“kau melupakan malaikat kecil kita?.” dia tersenyum.
“tentu saja tidak, ayo bawa dia bersama kita.” kami mendekat ke box bayi, membelai lembut wajah Hye Sung, dan membangunkannya, dia menggendong dan menggoda Hye Sung dengan tingkah konyolnya.
“Jangan pernah berbohong padaku lagi, Nde?.” tanyanya menyuapiku kue buatanku.
“Nde, Nae Allabyong.” ucapku, tersenyum, bersama nampyeon dan aegi ku tercinta.
***

“Kami adalah keluarga, keluarga kecil yang bahagia.”

#THE-END#

Tinggalkan komentar